Bagaimana Memilih Kartu Video


Komputer pribadi yang ada saat ini tidak dapat dipisahkan dari yang namanya komponen kartu video atau kartu VGA. selain fungsinya sebagai perantara antara CPU dengan monitor, komponen kartu video telah berkembang sebagai komponen pengolahan data, khususnya data visual atau grafik. Dan dengan berkembangnya dunia game komputer pribadi (PC), kartu video sangat menentukan kualitas dari sebuah komputer, di samping komponen lainnya. Jika dibandingkan fungsinya dengan fungsi kartu video terdahulu, maka ada perubahan fungsi dari kartu video ini.

Di pasaran, beredar berbagai macam merk dan jenis kartu video, dengan berbagai level kinerja dan peruntukannya. Ada kartu video yang khusus untuk kalangan bawah (low end) yang fungsinya terbatas, ada juga untuk kalangan menengah (mainstream) dan kalangan atas atau pencandu game (enthusiast) dengan kinerja yang menakjubkan. Sehingga dalam memilih kartu video harus memperhatikan berbagai hal, mulai dari kinerja yang diinginkan sampai dengan wujud kartu videonya.

Kartu video (Sumber foto: http://www.sapphiretech.com//images/product/gallery/0344/344_20100430_6949.jpg)

Dalam memilih (membeli) kartu video, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelumnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Jenis slot ekspansi yang digunakan pada motherboard
  2. Jenis output video yang dibutuhkan sesuai dengan monitor yang digunakan
  3. Generasi kartu video yang dibutuhkan
  4. Kompatibilitas dengan Sistem Operasi (Windows atau Linux, atau sistem operasi yang digunakan lainnya)
  5. Besaran memori grafik (RAM Video) yang dibutuhkan
  6. Pastikan ukuran kartu video sesuai dengan casing komputer yang digunakan
  7. Akankah menjalankan beberapa kartu video berpasangan (tandem)
  8. Keseuaian dengan komponen lainnya dalam komputer
  9. Kesesuian dengan dana yang tersediakan

Komponen Penyusun Kartu Video (Video Card)


Kartu video atau video card dalam bekerjanya melibatkan beberapa komponen yang menyusun kartu video. Ada beberapa komponen yang bisa dijumpai pada kartu video yang biasa digunakan dalam komputer pribadi (PC). Diantara komponen-komponen tersebut, ada komponen yang mutlak ada, ada juga komponen yang merupakan komponen tambahan. Komponen-komponen penyusun kartu video juga, berubah sesuai dengan perubahan generasi atau perkembangan komputer itu sendiri.

Kartu Video (sumber foto: internet)

Komponen utama dalam kartu video yang berkembang saat ini adalah: konektor dengan motherboard, prosesor video atau grafis (GPU atau VPU), memori video, konektor output dengan monitor, Video BIOS dan RAMDAC. Sementara komponen tambahan yang biasa ditambahkan adalah kipas pendingin, konektor untuk daya tambahan, serta konektor output lainnya. Komponen-komponen tersebut dipasangkan pada papan PCB yang membentuk kartu video.

  1. Konektor dengan Motherboard. Merupakan konektor yang digunakan untuk menghubungkan kartu video dengan motherboard. Konektor ini berupa papan PCB yang bisa dipasangkan pada slot yang ada pada papan motherboard. Ada beberapa jenis konektor yang ada yang disesuaikan dengan slot pada motherboard, yaitu konektor PCI Express. AGP, dan konektor PCI. Untuk saat ini, yang ada di pasaran umumnya adalah konektor PCI Express.
  2. Prosesor Video atau Grafis. Komponen ini merupakan komponen utama dalam kartu video karena komponen ini berfungsi dalam pemrosesan gambar atau grafis yang dikirimkan dari komputer (prosesor) sebelum ditampilkan pada layar monitor. Untuk saat ini, sebagaimana prosesor pada komputer, prosesor video memiliki kemampuan untuk melakukan komputasi data yang kompleks. Perbedaannya, prosesor grafis dikhususkan pada pengolahan data grafis seperti translasi dan pencahayaan. Prosesor grafis yang berkembang saat ini dinamakan dengan GPU (Graphical Processing Unit) atau VPU (Visual Processing Unit). Perkembangan dari GPU ini cukup pesat dengan berkembangnya teknologi grafis seperti grafis 3D dan game-game 3D yang realistik.
  3. Memori Video. Sebagaimana memori pada komputer atau memori utama, pada kartu video juga memiliki memori yang digunakan untuk menunjang kinerja dari GPU dalam melakukan komputasi. Memori video ini berfungsi untuk menyimpan data yang diproses oleh GPU dan menyimpan data yang ditampilkan dalam layar monitor. Perkembangan memori video ini sesuai dengan perkembangan dari GPU, yang menuntut kecepatan yang terus meningkat dan kapasitasnya juga meningkat. Jika dibandingkan dengan memori utama komputer, ada perbedaan dengan memori video ini. Memori video didesain untuk kinerja berkecepatan tinggi dan banyak port (multi-port).
  4. Konektor Output. Konektor output ini menghubungkan kartu video dengan layar monitor. Ada beberapa jenis konektor yang tersedia, yaitu konektor VGA dan konektor DVI. Perbedaannya adalah konektor VGA mentransmisikan data yang ditampilkan dalam layar berbentuk sinyal analog, sementara DVI secara digital.
  5. Video BIOS. Video BIOS digunakan untuk menyimpan program dasar yang mengendalikan kerja kartu video dan menyediakan instruksi yang mengijinkan komputer dan program aplikasi atau sistem operasi untuk berkomunikasi dengan kartu video tersebut. Video BIOS juga bisa berisi data tentang informasi spesifikasi dari kartu video seperti kecepatan operasi, pewaktuan memori, tegangan prosesor grafis, dan informasi lainnya. Hal ini memungkinkan untuk melakukan perubahan spesifikasi yang dilakukan oleh pengguna untuk mempercepatan kinerja kartu video (overclock).
  6. RAMDAC. Atau kepanjangan dari Random Access Memory Digital-to-Analog Converter, yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital yang dihasilkan oleh kartu video menjadi sinyal analog yang akan ditampilkan pada layar monitor. Komponen ini merupakan sebuah jenis memori RAM yang berfungsi sebagai pengubah sinyal. Namun untuk saat ini, ketika monitor sudah berubah menjadi digital (layar LCD), komponen RAMDAC ini tidak diperlukan lagi. Kecuali jiga masih menggunakan monitor analog (CRT atau LCD analog).

Komponen pendukung lainnya yang ada dalam kartu video adalah:

  1. Kipas Pendingin. Komponen pendingin untuk saat ini merupakan komponen yang umum digunakan karena bisa mengurangi panas yang terjadi pada prosesor grafis. Dengan bertambahnya fungsi kerja dari prosesor grafis, akan menambah beban kerja dari prosesor grafis itu sendiri yang pada akhirnya menimbulkan panas yang berlebih. Sehingga untuk saat ini kartu video dilengkapi dengan komponen pendingin, minimal pendingin pasif jika tidak menggunakan kipas pendingin.
  2. Konektor daya tambahan. Konektor ini digunakan untuk menambah suplay daya ke kartu video yang tidak bisa dicukupi oleh konektor atau slot dari motherboard. Karena dengan peningkatan kinerja, membutuhkan daya yang berlebih. Untuk menambah kekurangan daya, maka kartu video dilengkapi dengan konektor daya tamabahan.
  3. Konektor output lainnya. Selain dilengkapi dengan konektor VGA atau DVI, ada beberapa kartu video yang dilengkapi dengan konektor tambahan seperti konektor S-Video, Composite, Line-In, Line-Out, HDMI, dan konektor lainnya.

(Sumber: dari berbagai sumber)