[Melanjutkan tulisan sebelumnya]
GeForce3 vs Radeon 8500
Awal tahun 2001, nVidia mengeluarkan seri GeForce3 yang dikembangkan berlandaskan pada platform GeForce2 GTS. GeForce3 menjadi tonggak awal era baru dalam industri grafis komputer. Potensi dari fitur yang dibawanya sangat bermanfaat bagi pengembang game, perancang chip dan programmer API. Teknologi tersebut, sebagaimana nVidia menamakannya, adalah nFinite FX engine. Teknologi ini memberikan keleluasaan kepada pengembang game untuk memprogram chip grafis, dan mengijinkan mereka untuk mengimplementasikan fitur spesifika apa saja yang diperlukan. Teknik ini lebih dikenal dengan ‘programmable vertex and pixels shader’. Sebagai tambahan, GeForce3 hanya memiliki sedikit peningkatan kinerja, hanya 30% dari GeForce2 Ultra. Dan untuk mengalahkan ATI, nVidia mempromosikan GeForce3 sebagai chip grafis yang mengimplementasikan standar DirectX 8 (DX 8) secara penuh.

Untuk mengejar ketinggalan dari nVidia, ATI mengeluarkan Radeon yang baru, Radeon 8500. Dengan pengembangan DX 8 menjadi DX 8.1, GeForce3 keluaran nVidia tidak lagi sesuai dengan standar DX 8.1. Faktor inilah yang dipromosikan ATI, bahwa Radeon 8500 mendukung RX 8.1.
Aktualnya, Radeon 8500 memiliki kinerja 10-20% lebih tinggi dari GeForce3. Sehingga Radeon ini tidak saja memukul GeForce2 GTS tapi juga GeForce3.
nVidia bertahan dengan mengeluarkan GeForce3 Titanium yang sebenarnya tidak lebih dari percobaan perubahan nama. Selain itu juga dilakukan penambahan sejumlah fitur yang dilakukan melalui peningkatan dalam driver sehingga GeForce3 Ti tidak lebih dari GeForce3 yang dioverclock.